28 Agustus 2007

Keseimbangan Hidup

Allah SWT menciptakan alam semesta ini semuanya dalam porsi yang harmonis dan seimbang. Lihatlah alam semesta sebagai hasil karyanya begitu serasi dan seirama, semuanya berjalan dalam ukuran-ukuran/porsi yang sangat seimbang. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang . Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS : 67:2) . Apalah jadinya jika alam ini berubah tidak seimbang, maka bencana demi bencana akan senantiasa datang silih berganti, kekacauan dan malapetaka bahkan hancurnya alam jagad raya ini. Sedetik saja matahari berhenti berputar dari porosnya atau bumi yang kita diami saat ini bergeser sedikit saja gaya gravitasinya maka dapat dipastikan bencana akan terjadi, bergesernya lapisan tanah bumipun dapat kita lihat dampaknya terjadilah gempa, tsunami dan lain sebagainya.

Manusia

Manusia sebagai makhluk ciptaaNya, juga diciptakan oleh Allah dalam keseimbangan. “ Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, (QS : 82 : 7). Dalam penciptaanNYA manusia terdiri dari tiga unsur yaitu : jasadiyah (fisik), Fikriyah (akal) dan Ruhiyyah (ruh).

Sebagaimana alam semesta, maka akan terjadi goncangan yang hebat pada diri manusia bila terjadi ketidak seimbangan dari tiga unsur ini yaitu fisik, akal dan ruh kita. Ketiga unsur ini harus senantiasa kita jaga keseimbangannya sesuai dengan fitrah ciptaannya. Masing-masing memiliki hak yang harus kita penuhi kebutuhannya.

Fisik kita tentu butuh makan untuk tetap hidup dan sehat, demikian juga akal dan ruh kita membutuhkan hal yang sama. Makanan bagi akal kita adalah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tentu ada yang baik untuk akal dan juga ada yang justru merusak akal kita, sebagaimana makanan bagi fisik kita, maka pandai pandailah kita dalam memilih ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk akal kita dan menambah nutrisi pada otak kita. Demikian juga dengan Ruh kita, juga butuh makanan untuk tetap hidup dan sehat. Makanan bagi ruh adalah dzikir dan doa.

Kebutuhan makanan atau nutrisi bagi ketiga unsur ini harus senantiasa kita penuhi dengan seimbang dalam porsi yang memadahi. Apabila hal ini tidak kita perhatikan dengan baik maka akan terjadi kegoncangan atau ketidak seimbangan pada diri manusia.

Bisa jadi fisik kita sehat otak kita cerdas tapi jiwa atau ruh kita sakit, kering dan labil. Atau jiwa kita kuat tapi jasadnya sakit-sakitan sehingga ibadahnya menjadi tidak optimal. atau juga jiwa kita kuat, jasad pun sehat tapi kita tak berilmu dan berwawasan sehingga kita akan banyak menemui kesulitan dalam menjalani kehidupan.

Kenikmatan lahir dan batin

Ketika manusia telah mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasad, akal dan ruh berupa makanan, ilmu pengetahuan dan senantiasa ingat (zdikir) kepada Allah maka akan manusia akan mendapatkan kenikmatan lahir dan batin. Allah telah menyiapkan semua keperluan dan fasilitas yang dibutuhkan manusia. ”Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan”. (QS 31:20)

Kenikmatan lahir dan batin saling berkaitan, keduanya diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Islam. Kenikmatan lahir diperoleh karena terpenuhinya kebutuhan fisik, tetapi fisik yang sakit tidak dapat menikmati ilmu yang diperoleh, demikian sebaliknya manusia yang tidak berilmu tidak akan bernilai walaupun fisiknya sehat. Wallahua’lam bishowab

0 Comments:

Recent Comments

© blogger beta templates | Webtalks